Wednesday, June 4, 2008

EURO 2008 Di Ambang Pintu...!


Musim kompetisi 2007-2008 sudah selesai. MU jadi kampiun di Inggris dan Eropa, Intermilan masih berkuasa di Serie-A, dan lagi-lagi Barcelona gagal menghadang hegemoni El-Merengues di Laliga Primera.

Tapi musim ini memang berakhir sangat mengecewakan buatku, seorang Milanisti. Bagaimana mungkin klub yang punya sejarah besar dan tradisi kuat juara harus hampa gelar dan tersingkir dari Liga Champion musim depan? Benar-benar peremajaan yang harus segera dilakukan. Apa susahnya buat Milan membeli pemain muda yang berbakat? Tapi dari dulu kebiasaannya hanya memboyong pemain tua yang ujung-ujungnya membuat tim yang sudah menjadi favoritku sejak jaman Rijkard-Gullit-Basten ini kehabisan nafas.

And the dissapointment is getting even deeper saat Inggris tersingkir dari perhelatan EURO 2008 karena kalah bersaing dengan Kroasia dan Rusia. Tim dengan bintang yang mentereng dan liga terbaik dunia, tidak ambil bagian dalam hajatan terbesar sepakbola Eropa. It is a tragedy!

However, show must go on! Dan akhir pekan ini kick-off akan dimulai. What is your favourite? Aku menyukai total football-nya Van Basten dengan Tim Oranyenya, tapi seneng juga liat Kesebelasan Italia. Kebetulan mereka satu group, ditambah dengan Perancis yang ditukangi Si Domenech. Pelatih bagus, tapi suka komentar pedas dengan tim lain khususnya Italy.

Apapun, EURO 2008 akan menyuguhkan tontonan luarbiasa buat semua pecandu bola. Akan ada drama dimana satu tim akan tertawa dan tim lain menangisi kegagalannya. Sepakbola memang bukan sekedar olah raga. Ia sudah menjelma menjadi bisnis raksasa, melodrama, dan pemersatu semua pihak yang sebelumnya berseberangan. Thanks buat TV Nasional yang akan menanyangkannya secara live sebulan penuh. Sambil njagain ARGA, nonton bola, ngemil, pasti asyik banget.

Akhirnya, selamat menikmati hiburan ini. Aku kasih link jadwal tayangan langsungnya, buat referensi teman-teman nanti. Klik di sini http://www.kompas.com/bolaropa.php/pertandingan

Let's hope, Tim Nas kita bisa segera bangkit berprestasi dan berdiri kokoh! Karena hanya sepak bola yang mampu menyatukan lebih dari 96,000 orang di Gelora Bung Karno saat Piala Asia lalu ditambah seluruh rakyat Indonesia, dan menyanyikan INDONESIA RAYA dengan hati yang berkobar-kobar.

I was crying that time! Itu adalah moment yang seharusnya hadir setiap saat di dada kita semua. Saat kita selalu merasa satu di tengah semua perbedaan ini. SATU UNTUK INDONESIA! Kapan..?











Tuesday, June 3, 2008

RENDEZVOUZ

Kemarin tidak sengaja menemukan blog temen-temen SMA dulu. Jadi keingetan jaman masih jadi anak bengal yang kerjaane bolos ma men melulu. Angga, Landung, Yudwi, Udi, dll. Almost 11 years since the last time we were there, buddies!

Kerja memang menjadi penghabis waktu paling besar menurutku. Sampai kadang kita lupa kalo hidup bukanlah sekedar kerja, tapi juga ada keluarga dan teman-teman di luar sana yang justru paling bisa membuat hidup kita berwarna. Lupa atau malah memnag dipaksa untuk lupa?

That’s the problem, guys! When you think that your work is your only life, then you’ll get stuck into it and sooner or later you’ll loose your social side. You’ll act, think, and see everything from the angle of effectiveness of your routine work mechanism. You’ll fail to give a human touch there as you’ll lean only to a logical frame and leave your heart behind!

So, sering-seringlah bertemu dengan orng lain di luar lingkaran rutinitas kita, karena hidup kita akan menjadi jauh lebih luas. Ada waktu untuk kerj, namun ada juga waktu untuk keluarga dan lingkungan kita. Don’t spend it too much in one area!

Back to earth, ternyaa mencermati blog teman-temanku membuatku tahu bagaimana sekarang mereka sudah jauh berubah. Ada hidup yang mereka pilih untuk dijalani meskipun selalu saja laki-laki akan terus mencari yang lebih baik.

Angga, my first compatriot. Dulu anaknya pendiam sekali, tapi sekarang sudah jadi journalist di salah satu majalah bisnis yang cukup kondang. Dia menuangkan seluruh pandangan-pandangannya tentang hidup yang universal dan kemampuan untuk tidak terjebak dalam modernitas dangkal yang justru membuat banyak dari kita melupakan nilai-nilai akar budaya kita sendiri yang sangat adiluhung.
Wuiiihhhhhhhhhhhhh, hebat euy…! Tidak nyangka kamu sekarang bis punya wawasan seluas pesisir kidulmu, Dab!

Aku masih ingat kami punya kebiasaan yang sama kalo sedang suntuk. Apalgi kalo bukan bermain bola seharian di sepanjang pantai selatan, sambil sesekali menghambur ke arah datangnya ombak besar. Tapi sampai sekarang kok aku tetep gak bisa berenang ya? Wakakakakakakakak, truly embarassing! Apalagi sekarang, saat badan udah overweight begini. Jadi cukup senanglah, sebatas punya cita-cita bisa renang!

Lalu kita beranjak ke Landung, anak yang langganan ranking sau pas SMA. Hahahahaha, kok biso o ya? Lha wong kami-kami yang mandi 3x sehari saja erlempar dari 10 besar, lha ini yang jarang mandi malah nangkring di atas sana.
Sama-sama suka manjat gunung, dulu aku dan Landung bela-belain nyuri kacang tanah saking laparnya pas manjat salah satu bukit batu di lereng Menoreh.

Tidak tahu, apa yang saat ini kamu cari, Teman!

Kuliah tidak selesai, dan masih saja suka erbang seperi jaman masih muda. Tapi aku yakin ada banyak hal yang kamu punya di luar sana. Mungkin justru khasanah pikiranmu jauh lebih luas daripada temen-temen yang terpaksa erkurung di kantor seperti aku.

Let’s conquer another mountain, dude!

Lalu Yudwi, keluargakau selanjutnya. Dia anak yang tidak pernah menampakkan emosinya, tapi jangan tanya kemampuan otaknya.

Yang namanya matematika koordinat dan segala macam rumus empiris, sama sekali tidak bisa nyantol di otakku yang kecil ini. Tapi coba kasih ke Yudwi, dan dengan garuk-garuk kepala dia akan menyelesaikannya dalam hitungan menit. Tidak heran kalo sekarang dia jadi guru fisika di salah satu SMA di Wates. Ha, Yudwi jadi guru? Wakakakakakaa...

Aku menjadi bagian keluarga ini saat BBM jaman reformasi naik gila-gilaan dulu (meski tidak segila sekarang). Semua angkutan umum mogok, jadi aku selalu nginep di empa Yudwi. Diajari naik motor, keliling kota buat nyari makanan, dan banyak lagi. That was great, Yud!

Rasanya bersalah banget sudah lama aku tidak silaturahmi kesana. Gimana kabar bapak, ibuk, mas Imam, Bintok, dan simbah, Yud? Nanti akan aku ajak anak dan istriku sowan kerumahmu.

I really miss you, guys! Apakah ada waktu di depan sana kita bisa bertemu, meniti waktu, dan bercerita tentang masa lalu itu? Bukan untuk mengulangi semuanya, tapi melnjutkan lagi kisah persahabatan kita dengan lebih erat dan hangat, biar hidup kita semakin berwarna.

“NANTI AKAN KUCARI LAGI KAL
IAN…!”

"Semangatku satu, untukmu Indonesiaku…!”

"Semangatku satu, untukmu Indonesiaku…!”
~ picture by hangga ranuwidjaja ~